Menganalisa Jenis Tanah Untuk Kolam
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgexPI4KIOiLg804_fyvuL2VRFy9Od5tZIADkdyfIA6Pj6PwiFS7ez4t4mLbU3eqTgiDoCyoHysgPZpVTtlU1gsE6Ad_R9ESwcrxodA6OUiejPvgSXgm5zR8jM8DKxR8UJY0Z99lX_D-ms/s200/index.png)
Jenis tanah yang
paling baik untuk membuat kolam tanah adalah tanah liat berpasir. Jenis tanah
ini cukup kedap air, teksturnya solid sehingga pembuatan tanggulnya pun lebih
mudah. Bila tanah yang tersedia terlalu gembur, perlu usaha ekstra agar
berfungsi dengan baik. Misalnya dinding kolam diberi lapisan semen atau batu
bata. Cara ini efektif mencegah kebocoran, namun
biaya kontruksinya jauh lebih mahal.
biaya kontruksinya jauh lebih mahal.
Cara sederhana
menentukan jenis tanah adalah dengan menggenggam segumpal tanah yang telah
dibasahi dengan air. Kemudian kepalkan tanah tersebut kuat-kuat. Kemudian buka
telapak tangan Anda. Bila di permukaan telapak tangan hanya ada sedikit pasir
maka bisa dikatakan tanah liat berpasir. Bila jumlah pasir yang menempel di
telapak tangan banyak, tanah tersebut dikategorikan tanah gembur.
Kontur
lahan
Setelah
menganalisis jenis tanah, amati kontur lahan yang akan dijadikan kolam ikan.
Apakah lahan datar atau lahan miring. Kemiringan lahan menentukan metode
penggalian dan pembuatan tanggul. Pada lahan miring, pengaturan pola aliran air
lebih mudah.
Penggalian tanah
di lahan miring cukup dilakukan pada satu sisi. Kemudian tanah hasil galian
digunakan untuk membuat tanggul di sisi lain. Sedangkan pada lahan datar,
penggalian dilakukan di semua sisi. Hasil galian dijadikan untuk membuat
tanggul.