Pengelolaan Air Kolam Ikan Lele
Hal penting lain dalam budidaya ikan lele adalah
pengelolaan air kolam. Untuk mendapatkan hasil maksimal kualitas dan kuantitas
air harus tetap terjaga. Awasi kualitas air dari timbunan sisa pakan yang tidak
habis di dasar kolam. Timbunan tersebut akan menimbulkan gas amonia atau
hidrogen sulfida yang dicirikan dengan adanya bau busuk.
Apabila sudah muncul bau busuk, buang sepertiga air
bagian bawah. Kemudian isi lagi dengan air baru. Frekuensi pembuangan air
sangat tergantung pada kebiasaan pemberian pakan. Apabila dalam pemberian pakan
banyak menimbulkan sisa, pergantian air akan lebih sering dilakukan.
Pengendalian
hama dan penyakit
Hama yang paling umum dalam budidaya ikan lele
antara lain hama predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung.
Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya
yaitu dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang
pagar di sekeliling kolam.
Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari
protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai
penyakit yang mematikan. Beberapa diantaranya adalah bintik putih, kembung
perut dan luka di kepala dan ekor.
Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi adalah
dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan
kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit
infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning,
kekurangan vitamin dan lain-lain. Untuk mengetahui lebih jauh tentang
pengendalian penyakit silahkan baca pengendalian hama dan penyakit ikan lele.